http://sariaklaweh.blogspot.com/2015/07/kumpulan-artikel-ramadhan.html Januari 2014 ~ SARIAK LAWEH

SAVE AQSO FREE PALESTINE

(“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” [Al Hujuraat 10])

SAVE AQSO FREE PALESTINE

(Pnjajahan Di Atas Dunia Harus Dihapuskan Karena Tidak Sesuai Dengan Perikemanusiaan Dan Perikeadilan)

RUMAH GADANG

(Gonjong Ijuak Basalimuik Kabuik Di Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota)

SANG PROKLAMATOR

("Bebas Artinya Menentukan Jalan Sendiri, Tidak terpengaruh Oleh Pihak Manapun, Sedangkan Aktif Artinya Menuju Perdamaian Dunia dan Bersahabat Dengan Segala Bangsa" BUNG HATTA)

JAM GADANG BUKITTINGGI

(Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS 3:133-134))

Selasa, 28 Januari 2014

MAKAM TAN MALAKA TERBUKTI DI KEDIRI

JAKARTA - Misteri keberadaan makam Tan Malaka akhirnya terkuak. Makam tokoh pahlawan nasional tersebut ternyata ditemukan di Desa Selopanggung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tidak jauh dari lokasi eksekusi Tan Malaka pada 21 Februari 1949.

Sebenarnya, makam Tan Malaka di Kediri tersebut sudah ditemukan sejak dilakukan penggalian pada 12 September 2009. Namun, baru saat ini dapat dipastikan bahwa makam beserta kerangka yang terkubur di dalamnya adalah benar-benar milik tokoh gerakan kiri dan revolusi Indonesia tersebut.

"Kepastian makam Tan Malaka tersandera oleh proses penelitian ilmiah," kata sejarawan LIPI Asvi Warman Adam dalam konferensi pers laporan tahap akhir penelitian ilmiah tentang makam Tan Malaka di Jakarta kemarin (27/1). 
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, keponakan Tan Malaka Zulfikar Kamarudin, ahli sejarah Harry A. Poeze, dan Ketua LPPM Tan Malaka D.P. Asral.

Asvi menjelaskan bahwa kepastian makam tersebut adalah milik Tan Malaka didasarkan pada laporan tim identifikasi makam Tan Malaka. 
Tim identifikasi tersebut terdiri atas dua dokter spesialis forensik Djaja Surya Atmadja dan Evi Untoro serta dokter gigi Nurtamy Soedarsono. Dalam identifikasi tersebut, mereka menemukan pada kedalaman 2 meter sebuah kerangka tanpa rambut terbaring dalam posisi miring menghadap ke barat.

Selain itu, didapati pula bahwa dua lengan bawah mendiang Tan Malaka tersilang ke belakang. Di sekitar leher, tungkai, maupun lengan tidak didapatkan tali maupun bahan pengikat lain. "Keadaan ini membuktikan bahwa Tan Malaka dikubur usai dieksekusi meskipun bukti tali yang mengikat tangannya sudah tidak ada," ujar Asvi. (dod/kim)
(http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=213515)

PROYEK RUMAH SAKIT SILOAM TERPADU BERPOTENSI MERUSAK IMAN DAN BUDAYA MINANGKABAU

5 ALASAN MUI, TOKOH MINANG SUMBAR DAN RANTAU TOLAK LIPPO GROUP DI RANAH MINANG
Tolak pembangunan Proyek Rumah Sakit Siloam dan Sekolah Terpadu oleh Lippo Group karena Berpotensi Merusak Iman Umat Islam dan Budaya Minangkabau
  1. Dari nama Siloam diambil dari kitab suci Agama Nasrani yang berarti air suci, ada juga yang mengartikan Siloam yaitu yang diutus oleh tuhan masyarakat Nasrani, hal ini merupahkan simbol-simbol agama Nasrani. Siloam itu juga nama sebuah gereja di Alabama negara bagian Amerika Serikat. Dan ada juga menamakan Siloam itu sebuah terowongan di Kota Yerusalem, Israel yang panjangnya 75 CM yang dibangun 710 sM. Siloam juga merupahkan nama persekutuan muda-mudi masyarakat Nasrani yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Jika dikaitkan dengan semangat egaliter masyarakat Sumbar yang menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntunan hidup jelas ini sangat bertolak belakang. 
  2. Dari logo, logo Lippo Group, ada ular yang melingkari tiang dan ada merpati yang siap menerkam, maksudnya dalam kitab suci Nasrani Ular adalah kecerdikan dan merpati lambang ketulusan, Logo ini berarti adanya misi dan visi dalam menyebarluaskan agama Nasrani, contohnya saja lambang ini terdapat di pintu masuk kampus UPH yang dibangun Lippo Group juga tergambar nuansa Kristen yang begitu kental.
  3. James T. Riadi penerus keluarga Muchtar Riadi, selain pengusaha yang berhasil di kalangan nasrani. James adalah pendeta international yang berguru pada Pat Robertson yang dikenal luas sebagai satu dari tiga misionaris international yang sempat mencela orang Islam Pada tahun 2006, Di acara “The 700 Club”, Pendeta Robertson melemparkan komentar yang berbau pelecehan dengan mengatakan, Islam bukanlah agama perdamaian, dan tujuan Islam adalah untuk “mendominasi dunia”. Dia juga menyebutkan bahwa orang-orang Muslim dimotivasi oleh ‘kekuatan jahat’. (lihat hidayatullah.com)
  4. Dari programnya saja, contohnya dilantai III di gedung UPH terdapat terdapat Harvest International Theological Seminary (HITS) atau Sekolah Tinggi Teologi Internasional Harvest. Ini adalah sebuah lembaga yang berada di bawah naungan World Harvest Center (WHC). Seperti tertulis dalam brosurnya, HITS mempunyai misi: mempersiapkan sumber daya manusia siap guna, berkarakter ketuhanan, dan punya dedikasi tinggi untuk mempengaruhi masyarakat dan gereja di abad ke-21. 
  5. Dari Visi di kampus yang dibangun Lippo Group : hidup sejahtera sebagai ciptaan Allah yang utuh, Sedangkan Misi : Melaksanakan pelayanan kesehatan yang holistik dan Motto : Satu untuk semua. Selain itu Kesan bahwa kampus ini membawa misi Kristen langsung terasa di pintu masuk. Ada sebuah tulisan mencolok berbunyi, “If You Told To My Teaching, You Are Really My Diciplines, Then You Will Know The Truth And The Truth Will Set You Free. "Jikalau kamu tetap dalam artinya firman-Ku (Allah-red), kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."Yohanes 8,31 dan 32. (008)
(sumber: http://www.change.org/petitions/tolak-pembangunan-proyek-rumah-sakit-siloam-dan-sekolah-terpadu-oleh-lippo-group-karena-berpotensi-merusak-iman-umat-islam-dan-budaya-minangkabau)

KELUARGA MINTA MAKAM TAN MALAKA DIPINDAH KE TMP KALIBATA

JAKARTA - Keluarga angkat bicara tentang penemuan makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Keponakan Tan Malaka, Zulfikar Kamarudin, menyatakan bahwa kemarin pihaknya menyurati Kementerian Sosial (Kemensos) untuk menyampaikan laporan akhir pencarian tersebut. 
Dalam surat tersebut, keluarga juga menyampaikan permohonan agar makam Tan Malaka dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata. "Pemindahan tersebut berdasarkan undang-undang yang mengatur lokasi makam pahlawan nasional ada di TMP Kalibata," ujar Zulfikar.

Telah diketahui bahwa Tan Malaka diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai salah seorang pahlawan nasional pada 1963. Namun, semasa Orde Baru (Orba), sejarah dan kisah perjuangan Tan Malaka sengaja dicekal dalam mata pelajaran sejarah di sekolah-sekolah.

Kini upaya pemindahan makam Tan Malaka tersebut terganjal kepentingan Pemda Kediri. "Pemda Kediri ingin makam Tan Malaka tidak dipindah sehingga jadi aset pemerintah daerah. Karena itu, kita terus mencari solusi yang terbaik," ucapnya.

Tan Malaka tewas dalam penyergapan oleh Tentara yang dipimpin Letnan Dua Soekotjo. Menurut Tolu (69), warga Desa Selopanggung -seperti diceritakan Herry Poeze dalam bukunya 'Sejarah Pemikiran Tan Malaka'- pada 12 Februari 1949, ada sekitar 50 orang pasukan dari Brigade Sikatan datang ke Selopanggung. Saat itu, rombongan menginap di rumah orangtua Tolu.

Kedatangan mereka, kata Tolu, dilengkapi persenjataan lengkap. Selain menembak mati Tan Malaka, pasukan itu juga memusnahkan beberapa arsip dan buku yang diyakini sebagai milik Tan Malaka mengenai pemikiran aliran kiri.

Tan Malaka memilki nama asli Sutan Ibrahim Gelar Datuk Tan Malaka lahir di Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 1896. Ia menempuh pendidikan Kweekschool di Bukittinggi sebelum melanjutkan pendidikan ke Belanda. Pulang ke Indonesia tahun 1919 ia bekerja di perkebunan Tanjung Morawa, Deli.

Setelah Indonesia merdeka, perjuangan Tan Malaka mengalami pasang naik dan pasang surut. Ia memperoleh tugas dari Bung Karno untuk menggantikan apabila yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugasnya. 
Namun, tahun 1948, Tan Malaka dikenal sebagai penentang diplomasi dengan Belanda yang dilakukan dalam posisi merugikan Indonesia. Ia memimpin Persatuan Perjuangan yang menghimpun 141 partai/organisasi masyarakat dan laskar, menuntut agar perundingan baru dilakukan jika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia seratus persen. (dod/kim/mas) 
(sumber:http://www.jpnn.com/read/2014/01/28/213524/Keluarga-Minta-Makam-Tan-Malaka-Dipindah-ke-TMP-Kalibata)

PROFIL SARIAK LAWEH


Sariak Laweh adalah sebuah nagari (Sebutan lain Desa bagi daerah Jawa) berada di Kecamatan Akabiluru Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat. Secara geografis terletak;

Sebelah Utara   :  Nagari Sei. Belantiak

Sebelah Selatan:  Nagari Batu Hampa

Sebelah Barat     :  Kabupaten Agam

Sebelah Timur    :  Nagari Piobang dan Nagari Sei. Talang

Nagari Sariak Laweh lebih kurang memiliki luas daerah sekitar 3500 ha  dengan tipelogi perbukitan yang melintang dari utara ke selatan dan membentang dari arah Barat ke arah timur berupa lurah/ngarai, parit-parit, perkebunan-ladang, perumahan dan persawahan.

Jarak dengan pusat Propinsi sekitar 135 Km dengan jarak tempuh kendaraan lebih kurang 3,5 – 4 jam perjalanan. Sedangkan Sejak Kantor Bupati Limapuluh Kota pindah Ke Tanjung Pati memang jarak Nagari Sariak Laweh agak sedikit jauh, lebih kurang 25-30 KM dan dengan jarak tempuh kendraan sekitar 1,5 jam perjalanan. Walau demikian Nagari Sariak Laweh adalah pusat Kecamatan Akabiluru yang terletak di Jorong Baruah Andaleh (dekat perbatasan Nagari Bt. Hampa) yang menurut informasi resmi sekarang bernama Padang Laweh.

Nagari Sariak Laweh berada 950 M dari permukaan laut, dengan curah hujan 221 Mm serta keadaan suhu rata-rata 30 Celcius. Sekitar 80%  kehidupan masyarakat nagari adalah Petani dan berkebun serta 20% lainnya tersebar dalam sektor lain.

Diperkirakan Nagari Sariak Laweh memiliki 600 Ha lahan kritis, 47 Ha Lahan terlantar, 70 Ha Lahan Pasang Surut, 60 Ha Lahan Gambut dan 40 Ha Lahan Ilalang. Angka ini tentu sangat fluktuatif karena lebih kurang 1500 Ha lahan sementara ditinggalkan karena faktor-faktor yang belum terpikirkan.

Lebih kurang 5432 Jiwa terdaftar tinggal di nagari Sariak Laweh dengan 1280 Kepala Keluarga. Terdiri dari 2337 laki-laki dan 3095 perempuan, sekitar 2890 orang dianataranya sudah memiliki hak pilih (berumur 17 – 60 tahun). Tersebar dalam 7 Jorong diataranya Jorong Baruah Andaleh, Jorong Nagari Gadang, Jorong Sawah Padang, Jorong Simpang Tigo, Jorong Niur Kapalo Koto, Jorong Koto Baru dan Jorong Koto Malintang.

Sejak otonomi daerah dan kembali ke Nagari dinamika budaya Nagari Sariak Laweh mengalami  pasang surut yang cukup drastis. Menurut sejarah yang dibaca penulis dan “waris yang dijawek” ternyata nagari Sariak Laweh  adalah salah satu nagari dari 10 nagari yang dibentuk oleh penjajah Belanda berdasarkan keputusan Gubernur Jendral tanggal 20 Desember 1825 dan dengan instruksi rahasia Gubernur Jendral pada bulan mei 1833. Dibalik itu juga diketahui ternyata di dalam nagari Sariak Laweh sendiri sebenarnya ada dua adat yang terpisah yakni Koto Tuo Giriang-giriang (Sariak Laweh yang sebenarnya) disebelah Selatan yang seharusnya dipegang oleh Dt. Rajo St. Bagindo dan Koto Nan Tuo disebelah Utara yang seharusnya dipegang oleh Dt. Suridano. Kedua Koto Tuo ini dipisahkan mulai dari bukit Rawang sebelah Barat sampai Bukit Siba Baju disebelah Timur. Kedua orang-orang koto tuo tersebut merupakan bahagian dari urang tuo nan limopuluh yang tertua dan terletak di Kabupaten Limopuluh kota.

Namun dalam praktiknya khususnya dalam perkembangan kepemerintahan sejak orde lama dan orde baru adat yang terbaca adalah adat Dt. Nan Sapuluah. Sehingga inilah yang menjadi kekayaan sejarah, budaya dan keunikan sekaligus menjadi dinamika yang menarik untuk dikaji lebih jauh.
(sumber:http://sariaklaweh.wordpress.com/about/)

Senin, 27 Januari 2014

BATU LUMUT SUNGAI DAREH DIPOPULERKAN OBAMA




Popularitas batu lumut Sungai Dareh, Kabupaten Dharmasraya yang disebut juga sebagai giok Sumatera terus meroket. Selain disebabkan keindahannya, kepopuleran batu lumut Sungai Dareh secara tidak langsung juga dipengaruhi
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Presiden pertama AS dari keturunan kulit hitam tersebut memasang batu akik lumut Sungai Dareh tersebut di jari manis kanannya.
Semenjak kabar Presiden Oba­ma memasang cincin bermata lumut dari Dharmasraya itu tersiar, nama batu cincin akik ini pun terus melejit. Dampaknya, semakin banyak orang yang gemar dengan batu berwarna hijau lumut tersebut, mulai kalangan ma­syarakat biasa, pengusaha, pejabat daerah, pejabat pusat, para politisi dan lainnya. Batu lumut asal Sungai Dareh ini pun laris manis di pasaran.
Giok Sumatera ini telah beredar di pasaran sejak 50 tahun lalu. Dalam lima tahun terakhir, nama­nya terus naik daun sehingga harga batu yang berasal dari Batanghari itu melambung. Kadangkala stok di pedagang juga kosong.
Terus melejitnya kepopuleran batu lumut Sungai Dareh ini juga tak terlepas dari gencarnya promosi yang dilaksanakan Pemkab Dhar­masraya. Promosi itu dila­kukan melalui pemberian cendera mata kepada tamu-tamu, mulai tamu dari lingkungan Sumbar, provinsi lain dan tamu-tamu dari pemerintah pusat dan mem­promo­sikannya melalui berbagai pameran.
Ditambah lagi karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mendagri Gamawan Fauzi akhir-akhir ini turut memakai batu lumut Sungai Dareh ini di jari mereka sehingga penilaian masyarakat di pasaran naik drastis.
Salah satu pengrajin batu akik di Simpang Tiga Pasar Lama Pulau Punjung, Harmadi Tanjung (38) yang mewarisi usaha orang tuanya Rasidin Tanjung (alm) di tokonya Senin (28/5) mengisahkan, ia telah 25 tahun menggeluti usaha batu akik dan sekaligus memasarkannya ke berbagai daerah bahkan sampai ke Malaysia. Pada acara-acara pergelaran dan pameran Harmadi juga sering hadir mem­promosikan giok Sumatera ini.
“Harga batu akik saat ini memang jauh lebih tinggi. Untuk ukuran 2 hingga 40 gram, berkisar dari Rp100 ribu sampai jutaan. Warna batu ada 68 warna. Jenis yang sangat populer diantaranya kumbang jati dan pucuk pisang. Batu ini memiliki empat kesamaan warna, yaitu dengan kopas, jamrud, giok dan yakub,” terangnya.
Disebutkannya, untuk penjualan rata-rata sehari sekitar Rp400 ribu. Itupun karena menerima asahan dari pelanggan, “Tahun 1997 dulu saya pernah disekolahkan Pemprov Sumbar ke Jakarta, Bandung dan Jawa Tengah selama tiga bulan, untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mengelola batu akik. Untuk gagang atau ikat batu cincin ini, saya mendapatkannya dari empat pengrajin gagang cincin yaitu dari Bukittinggi dan Pariaman yang berjenis silver dan stainless,” ungkapnya lagi. (Laporan Feri Maulana)
 SUMBER(http://www.harianhaluan.com/index.php/khas/15374-batu-lumut-sungai-dareh-dipopulerkan-obama)

MENGENANG 3 TAHUN REVOLOSI MESIR

Mengenang 3 tahun Revolusi Mesir 25 Januari 2011, kembali diwarnai pemandangan yang sangat menyedihkan sekaligus menggeramkan di seluruh penjuru Mesir. Penembakan, pembunuhan, penyiksaan, penangkapan laki-laki dan perempuan. Sekira kezaliman yang dilakukan oleh polisi dan militer ini karena spirit "bahwa demonstran itu adalah khawarij", maka perlu kita tegaskan kembali siapa khawarij yang sebenarnya?: Rasulullah Saw. bersabda:

إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا أَوْ فِي عَقِبِ هَذَا قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لايُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْالرَّمِيَّةِ يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِلَئِنْ أَنَا أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْل عادٍ. متفق عليه

Sesungguhnya dari asal orang ini, atau di belakang orang ini akan ada satu kaum yang mereka membaca Alquran namun tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama bagaikan keluarnya anak panah dari busurnya dan mereka membunuh pemeluk Islam dan membiarkan para penyembah berhala. Seandainya aku bertemu dengan mereka apasti aku akan bunuh mereka seperti kaum ‘Ad dibantai

MEMBENDUNG KRISTENISASI DI RANAH MINANG

NOTULUNESI Rapat Bersama antara MUI, FMMK & SEKBER MM
Assalamualaikum, wr. wb....

Rapat diadakan pada hari/tanggal, Senin, 20 Januari 2014. Berlangsung pada jam, 14.25-17.15 wib. Dihadiri, Ketua Umum MUI Sumbar, Dr. Syamsul Bahri Dt. Palimo Kayo. Pengurus MUI, Dr. Eddie Syafri dan Dr.Nurman Agus, Ketua Tim Koordinasi Fikrah & Haraqah, Buya Gusrizal Gazahar, Pengurus FMMK, Ibnu Aqil D Ganie, Masfar Rasyid, Irfianda Abidin, Chairul Amri, Agus Salim, Andriwifa, dan pengelola Sekber Masyarakat Minangkabau, Yudilfan Habib, Yeyen Kiram, Riswan Idris, Arif Budiman, pengelola Sekber Rantau, Dedi Navis.
Rapat dibuka langsung oleh Ketua MUI, Prof.Dr. H Syamsul Bahri Khatib Dt Palimokayo. Dengan terlebih dahulu mendengarkan laporan dari kunjungan pengurus MUI ke MUI Pusat di Jakarta sehubungan dengan situasi yang sekarang terjadi di Sumatera Barat, khususnya tentang penolakan proyek SBLG.

POLISI MESIR MENGGUNAKAN PELURU TAJAM TERHADAP PARA PENGUNJUK RASA DI KAIRO

Sebuah video yang diposting oleh layanan berita citizen journalism Rassd News Network menunjukkan polisi Mesir menggunakan peluru tajam terhadap rakyat Mesir yang menggelar aksi unjuk rasa.
Polisi secara brutal menembakkan peluru tajam mereka terhadap para pengunjuk rasa tersebut pada hari peringatan revolusi 25 Januari yang menggulingkan diktator Husni “Mubarak”.

AL KHAWARIZMI

Bapak Aljabar Dunia

Pernahkah kamu mendengar kata aljabar atau kata algoritma? Dalam belajar matematika, nanti kamu juga akan mendapati dua kata ini. Tapi, tahukah kamu siapa penemunya? Hhmm..pasti deh ada yang menebak bahwa penemunya berasal dari ilmuwan Barat. Padahal sebenarnya ia adalah seorang ilmuwan muslim yang bernama Al-Khawarizmi. Siapakah sebenarnya Al-Khawarizmi itu? Yuk kita cari tahu…

Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan pada tahun 194 H/780 M. Ketika ia masih kecil, kedua orangtuanya pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad (kalau sekarang disebut Irak).  Di dunia Barat, ia dikenal sebagai Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi, Al-Karismi, Al-Goritmi, Al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lainnya.

BAREH SOLOK

foto: EJK
Bareh adalah kata dalam bahasa Minang untuk kata Beras dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Solok adalah nama daerah yang terdapat di Sumatera Barat. Sebelum Desember 1970 Solok adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Barat dg ibukotanya Kota Solok. Pada 17 Desember 1970 Kota Solok resmi menjadi sebuah daerah otonom yg dikala itu dinamakan Kotamadya.

Minggu, 26 Januari 2014

CABE KOPAY ( Kota Payakumbuh )

Dari Payakumbuh Untuk Indonesia Kebanggaan Sumatera Barat
 
Sariaklaweh.blogspot.com:--Cabe Kopay Adalah Cabe merah kriting asal kota payakumbuh sumatera barat.  Buah cabe kopay rata-rata panjang sekitar 30 cm.  Cabe kopay ini lebih pedas dan lebih awet. dan cabe kopay ini salah satu tanaman yang agak tahan terhadap serangan virus kuning atau virus gemini.  biasanya petani membudidayakan cabe kopay dengan memanfaatkan Jamur Trichoderma (baca tentang Trichoderma: klik disini) pada saat pengolahan lahan untuk memperkuat daya tahan tanaman cabe kopay tersebut terhadap serangan penyakit terutama virus kuning atau virus gemini.

ABDULLAH BIN ZUBEIR


Tokoh Syahid Yang Luar Biasa

Ketika menempuh padang pasir yang panas bagai menyala dalam perjalanan hijrah dari Mekah ke Madinah yang terkenal itu, ia masih merupakan janin dalam rahim ibunya. Demikianlah telah menjadi taqdir bagi Abdullah bin Zubeir melakukan hijrah bersama Kaum Muhajirin selagi belum muncul ke alam dunia, masih tersimpan dalam perut ibunya .... Ibunya Asma, - semoga Allah ridla kepadanya dan ia jadi ridla kepada Allah - setibanya di Quba, suatu dusun di luar kota Madinah, datanglah saat melahirkan, dan jabang bayi yang muhajir itu pun masuklah ke bumi Madinah bersamaan waktunya dengan masuknya muhajirin lainnya dari shahabat-shahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasalam ... !

Suaro Rakyat Sariak Laweh

Warga Nagari Sariaklaweh Ingin Pemilu Sela
Bupati Nyatakan Inkonstitusional dan Ilegal

Padang Ekspres • Berita Pembangunan • Senin, 02/09/2013 12:40 WIB • Redaksi • 427 klik
sumber:google
Limapuluh Kota, Padek—Merasa pembangunan daerah sulit menyentuh nagari jika tidak memiliki salah satu wakil di DPRD, warga nagari Sariak­la­weh, Kecamatan Akabiluru ingin mengadakan konvensi un­tuk meloloskan salah se­orang wakil mereka melalui Pemilu Sela. Namun Bupati Limapuluh Kota, Alis Marajo, mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Nomor 90 Tahun 2013 tentang Pemilihan Umum Calon Anggota Legis­la­tif, menilai Pemilu Sela Inkon­stitusional.