http://sariaklaweh.blogspot.com/2015/07/kumpulan-artikel-ramadhan.html BAREH SOLOK ~ SARIAK LAWEH

Senin, 27 Januari 2014

BAREH SOLOK

foto: EJK
Bareh adalah kata dalam bahasa Minang untuk kata Beras dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Solok adalah nama daerah yang terdapat di Sumatera Barat. Sebelum Desember 1970 Solok adalah sebuah Kabupaten di Sumatera Barat dg ibukotanya Kota Solok. Pada 17 Desember 1970 Kota Solok resmi menjadi sebuah daerah otonom yg dikala itu dinamakan Kotamadya.

Setelah era otonomi daerah tahun 2000, beberapa Kabupaten di Sumatera Barat mulai dimekarkan salah satu diantaranya adalah Kabupaten Solok yg mekar menjadi Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan, hingga Solok yg dulu merupakan satu daerah Kabupaten sekarang telah pecah menjadi dua kabupaten dan satu Kota.

Hamparan luas sawahselesai panen, dibatas Kota dan Kabupaten Solok. Dokumen Pribadi.
Daerah Solok sebagaimana daerah-daerah lain di Sumbar adalah daerah agraris (Pertanian). Komoditas Pertanian utama daerah ini adalah “Padi”. Padi adalah bahan dasar untuk memproduksi Beras. Orang terutama Anak Muda sekarang kebanyakkan hanya kenal beras, mereka kurang kenal dg Padi yg merupakan dasar untuk mendapatkan beras. 
Kembali ke Bareh Solok, sebenarnya Bareh Solok itu bibit padinya ada yg sama dg beras lain yg dihasilkan oleh daerah lain seperti Batusangkar, Pariaman atau Lima Puluah Kota, namun disanalah kekuasaan Tuhan, Padi yg sama ditanam didaerah yg berbeda akan memberikan padi dengan beras yg berlainan rasanya.

Tuhan memberikan keistimewaan untuk tanaman padi yg ditanam di daerah Solok, apakah jenis padinya “anak daro”, “Caredek”, “Sokan” atau “Randah Kuniang” hasilnya adalah Bareh Solok nan tanamo, dan lamak rasonyo; berasnya putih bersih rasanya wow enak seperti bunyi bait syair lagu Bareh Slok ciptaan Nuskan Syarif yg dipopulerkan “Ciek Uniang” Elly Kasim pada tahun 60an.

Bareh Solok tanak di dandang
dipagatok ulam pario
Bunyi kulek cando badendang
dek ditingkah, ehem, si samba lado

Urang Sumpu jalan barampek
Di Singkarak singgah dahulu
Bareh baru makan jo pangek
indak nampak, ondeh maak, mintuo lalu

Bareh Solok bareh tanamo
bareh Solok lamak rasonyo
Bareh Solok bareh tanamo
bareh Solok lamak rasonyo

Kata-kata dalam syair lagu ini menjelaskan, bahwa bareh solok yg ditanak dalam “dandang” (sejenis alat yg digunakan untuk memasak nasi dalam jumlah yg cukup besar), Bila telah masak nasinya dimakan dg ulam pario, maka orang yang memakannya , kunyahannya akan menghasilkan suara seperti berdendang apalagi kalau dilengkapi dg samba lado.

Samba Lado adalah sejenis teman makan nasi di Sumatera Barat yg bahan dasarnya lado (Cabe). Cabe yg telah dibuang tampuknya, ditarok diatas nasi yg telah hampir kering air pemasaknya, kemudian cabe ini digiling dan diberi beberapa resep antara lain garam, maco(sejenis ikan kecil) dan ditambah dg rasa yg kita inginkan seperti jengkol (kalau siap dinamakan samba lado jariang), petai (jadi samba lado patai), Terung (jadi samba lado taruang) dll.

Bila kita makan dg cara ini bisa-bisa mertua lalu tidak kelihatan karena enaknya bareh solok dari padi baru yg dimakan dg pangek. Di Sumbar mertua harus dihormati seperti menghormati orang tua sendiri. Sangat keterlaluan bila seseorang makan, mertua lewat tidak disapa atau diajak makan. Tapi itulah akibat dari enaknya bareh Solok, mertua lewat bisa tak nampak. 

Dahulu Bareh Solok ataupun beras daerah lain di Sumbar diproduksi dg menumbuk menggunakan lesung dan alu atau lesung Injak dan yg agak lebih modern adalah lesung yg dijalankan dg Kincir Air, kalau sekarang beras diproduksi menggunakan Rice Milling Unit atau di Sumbar lebih dikenal sebagai Heler.

Itulah sekelumit informasi tentang Bareh Solok, simbol yg menjadi kebanggan urang Solok terutama Kabupaten dan Kota Solok, hingga di Kota Solok digunakan sebagai nama terminal. Semoga bermanfaat.
(sumber: Kompasiana.com)