Padang, Padek—Hasiltes SWAP (air liur tenggorakan) Litbang
Kementerian Kesehatan RI memastikan empat orang pasien yang dirawat di
RSUP M Djamil Padang sejak beberapa hari lalu, tidak terinfeksi wabah
sindrom pernafasan timur tengah (MERS). Kepastian itu disampaikan Kepala
Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri.
"Kami telah terima hasil
tes SWAP setelah koordinasi langsung dengan Litbang Kementerian
Kesehatan RI pagi ini (kemarin, red). Alhamdulillah empat orang yang
masuk RSUP M Djamil Padang sejak Rabu (7/5) lalu tidak terkontaminasi
virus MERS. Hasilnya dinyatakan negatif. Hasil tertulisnya mungkin kami
terima sore nanti," ungkap Rosnini Savitri, Senin (12/5).
Keempat
pasien tersebut yakni ZB, 86, warga Naras, Kelurahan Pariaman Utara,
Kota Pariaman dan NR, 77, warga Sauik Laweh, Akabiluru, Kabupaten
Limapuluh Kota, NM, 62, warga Jorong Koto Gadang Palembayan, Kabupaten
Agam, dan S, 63 warga Banda Aceh, Surau Gadang, Siteba, Kota Padang.
Sementara
itu, RSUP M Djamil Padang kemarin kembali menerima seorang pasien
suspect (diduga) terinfeksi corona virus MERS. Pasien tersebut punya
riwayat sakit mirip empat pasien sebelumnya. Pasien berinisial SY, 81
itu, menderita sakit sepulang umrah dari Arab Saudi 3 Mei lalu.
Rosnini
Savitri mengatakan, meski empat orang pasien dinyatakan negatif MERS,
bukan berarti pihak terkait bisa lengah. Melalui kantor kesehatan
pelabuhan dan bandara, pihaknya memasang alat pendeteksi suhu. "Semua
yang masuk bandara dideteksi suhu badannya. Jika di atas 38 derajat
celcius, maka dicurigai terinfeksi," ujarnya.
Dalam kesempatan
tersebut Rosnini menganjurkan kepada biro perjalanan, terutama biro
perjalanan umrah ke Arab Saudi untuk memperkuat benteng para calon
jamaahnya agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk MERS. Hal yang
paling utama dilakukan adalah mengingatkan agar tidak mengunjungi
peternakan unta, tapi fokus pada kegiatan umrah.
"Biro perjalanan
umrah, harus selalu mengingatkan jamaahnya selalu mencuci tangan dan
mengenakan masker. Kalau bisa juga memberikan vaksin influenza untuk
meningkatkan daya imun tubuh. Calon berusia di atas 60 tahun dan di
bawah 12 tahun juga diimbau menunda keberangkatannya ke Arab Saudi,"
jelasnya.
Pantauan Padang Ekspres di ruang isolasi penyakit dalam
RSUP M Djamil Padang kemarin, keempat pasien yang negatif terinfeksi
MERS masih mendapatkan perawatan.
Pejabat Pemberi Informasi dan
Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang Gustavianof mengatakan, SY masuk
pada Senin (12/5) sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung diinapkan di
ruang isolasi penyakit dalam. "Pihak rumah sakit langsung memberikan
penanganan intensif dan memberikan terapi," ungkapnya.
Dokter
spesialis paru RSUP M Djamil Padang, dr Ivan Edison SpP mengatakan,
pihaknya saat ini masih melakukan penanganan intensif terhadap kelima
pasien tersebut. Ia menyebutkan, kelima pasien saat ini telah diinapkan
di ruang isolasi penyakit dalam. "Gejalanya hampir sama, yakni sesak
nafas, demam dan batuk-batuk. Kondisi empat pasien masih dalam keadaan
stabil. Untuk pasien yang baru masuk, masih dalam pemantauan kami dan
terus mendapatkan terapi," katanya.
Soal informasi keempat pasien
sebelumnya sudah negatif MERS, Edison mengaku belum mendapatkan hasil
resmi dari Litbang Kemenkes RI"Kami masih menunggu hasil tes SWAP itu.
Kami kirimkan contoh air liurnya setiap dua hari sekali. Sedangkan
seorang lagi yang baru masuk akan kita kirim paling lambat besok (hari
ini, red)," jelasnya.
Edison menyebutkan, ada kemungkinan pasien
tidak terjangkit virus MERS. Pasalnya, gejala antara satu pasien dengan
pasien lainnya memiliki perbedaan. "Ada pasien yang terasa sesak nafas
saja tapi tidak mengalami demam, namun ada juga merasa sebaliknya. Bisa
saja, itu penyakit lain, karena gejalanya hampir sama seperti TB atau
lainnya," tuturnya. (c) (padang ekspress)
http://www.padangekspres.co.id/berita/50977/empat-pasien-negatif-mers.html