http://sariaklaweh.blogspot.com/2015/07/kumpulan-artikel-ramadhan.html Warga Sariak Laweh Negatif Mers ~ SARIAK LAWEH

Warga Sariak Laweh Negatif Mers

Padang, Padek—Hasiltes SWAP (air liur tenggorakan) Litbang Kementerian Kesehatan RI memastikan empat orang pasien yang dirawat di RSUP M Djamil Padang sejak beberapa hari lalu, tidak terinfeksi wabah sindrom pernafasan timur tengah (MERS). Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Rosnini Savitri.
"Kami telah terima hasil tes SWAP setelah koordinasi langsung dengan Litbang Kementerian Kesehatan RI pagi ini (kemarin, red). Alhamdulillah empat orang yang masuk RSUP M Djamil Padang sejak Rabu (7/5) lalu tidak terkontaminasi virus MERS. Hasilnya dinyatakan negatif. Hasil tertulisnya mungkin kami terima sore nanti," ungkap Rosnini Savitri, Senin (12/5).

Keempat pasien tersebut yakni ZB, 86, warga Naras, Kelurahan Pariaman Utara, Kota Pariaman dan NR, 77, warga Sauik Laweh, Akabiluru, Kabupaten Limapuluh Kota, NM, 62, warga Jorong Koto Gadang Palembayan, Kabupaten Agam, dan S, 63 warga Banda Aceh, Surau Gadang, Siteba, Kota Padang.
Sementara itu, RSUP M Djamil Padang kemarin kembali menerima seorang pasien suspect (diduga) terinfeksi corona virus MERS. Pasien tersebut punya riwayat sakit mirip empat pasien sebelumnya. Pasien berinisial SY, 81 itu, menderita sakit sepulang umrah dari Arab Saudi 3 Mei lalu.
Rosnini Savitri mengatakan, meski empat orang pasien dinyatakan negatif MERS, bukan berarti pihak terkait bisa lengah. Melalui kantor kesehatan pelabuhan dan bandara, pihaknya memasang alat pendeteksi suhu. "Semua yang masuk bandara dideteksi suhu badannya. Jika di atas 38 derajat celcius, maka dicurigai terinfeksi," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Rosnini menganjurkan kepada biro perjalanan, terutama biro perjalanan umrah ke Arab Saudi untuk memperkuat benteng para calon jamaahnya agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk MERS. Hal yang paling utama dilakukan adalah mengingatkan agar tidak mengunjungi peternakan unta, tapi fokus pada kegiatan umrah.
"Biro perjalanan umrah, harus selalu mengingatkan jamaahnya selalu mencuci tangan dan mengenakan masker. Kalau bisa juga memberikan vaksin influenza untuk meningkatkan daya imun tubuh. Calon berusia di atas 60 tahun dan di bawah 12 tahun juga diimbau menunda keberangkatannya ke Arab Saudi," jelasnya.
Pantauan Padang Ekspres di ruang isolasi penyakit dalam RSUP M Djamil Padang kemarin, keempat pasien yang negatif terinfeksi MERS masih mendapatkan perawatan.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang Gustavianof mengatakan, SY masuk pada Senin (12/5) sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung diinapkan di ruang isolasi penyakit dalam. "Pihak rumah sakit langsung memberikan penanganan intensif dan memberikan terapi," ungkapnya.
Dokter spesialis paru RSUP M Djamil Padang, dr Ivan Edison SpP mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan penanganan intensif terhadap kelima pasien tersebut. Ia menyebutkan, kelima pasien saat ini telah diinapkan di ruang isolasi penyakit dalam. "Gejalanya hampir sama, yakni sesak nafas, demam dan batuk-batuk. Kondisi empat pasien masih dalam keadaan stabil. Untuk pasien yang baru masuk, masih dalam pemantauan kami dan terus mendapatkan terapi," katanya.
Soal informasi keempat pasien sebelumnya sudah negatif MERS, Edison mengaku belum mendapatkan hasil resmi dari Litbang Kemenkes RI"Kami masih menunggu hasil tes SWAP itu. Kami kirimkan contoh air liurnya setiap dua hari sekali. Sedangkan seorang lagi yang baru masuk akan kita kirim paling lambat besok (hari ini, red)," jelasnya.
Edison menyebutkan, ada kemungkinan pasien tidak terjangkit virus MERS. Pasalnya, gejala antara satu pasien dengan pasien lainnya memiliki perbedaan. "Ada pasien yang terasa sesak nafas saja tapi tidak mengalami demam, namun ada juga merasa sebaliknya. Bisa saja, itu penyakit lain, karena gejalanya hampir sama seperti TB atau lainnya," tuturnya. (c) (padang ekspress)
http://www.padangekspres.co.id/berita/50977/empat-pasien-negatif-mers.html