http://sariaklaweh.blogspot.com/2015/07/kumpulan-artikel-ramadhan.html Ulama Berkulit Domba Berhati Buas ~ SARIAK LAWEH

Kamis, 25 Februari 2016

Ulama Berkulit Domba Berhati Buas

oleh: Budi Ashari, Lc
Seorang penyair Andalus menjadi penyambung lisan masyarakat di zamannya. Lebih dikenal dengan Ibnu Al Bunni Al Jayyani, penyair yang menguntai kalimat “nyinyir” nya terhadap ulah para ahli ilmu agama. Imbasnya, pecahnya Andalus menjadi negeri-negeri kerdil.
Hari orang-orang riya’, kalian kenakan pakaian malaikat kalian
Seperti serigala yang mengendap di malam kelam
Kalian kuasai dunia dengan Madzhab Malik
Kalian bagi-bagi uang dengan Ibnu Qosim
Kalian kendarai kemewahan Bighol dengan Asyhab
Dan dengan Ashbagh kalian warnai dunia untuk kalian
Mungkin sulit memahami syair ini.
Berikut penjelasan singkatnya:
Para ahli ilmu hari itu di Andalus bermadzhab Maliki. Atas nama ilmu, mereka menguasai dunia. Mengumpulkan uang, mengendarai kendaraan mewah dan memonopoli warna keadaan dengan dalih kitab-kitab Ibnu Qosim, Asyhab dan Ashbagh, para ulama besar madzhab Maliki.
Atas nama agama, para pemilik ilmu sibuk dengan kepentingan pribadi yang disembunyikan.; Andalus hancur berkeping-keping.
Dengarkan bahasa lugas Imam Ibnu Hazm, ulama kebangkitan Andalus –rahimahullah-:
“Dan janganlah kalian tertipu oleh orang-orang fasik yang menisbatkan dirinya kepada ilmu fikih, yang memakai kulit domba padahal hatinya binatang buas, yang menghiasi keburukan bagi para pelaku keburukan, menolong kefasikan mereka.
Jalan kita untuk selamat dari ini adalah menahan lisan kuat-kuat kecuali dari amar ma’ruf dan nahi mungkar.” (Ibnu Hazm)
Dan DR. Ali Ash Shalabi membuatkan kaidah untuk kita:
“Tak diragukan, bahwa hidupnya umat ini dengan hidupnya para ulama. Merekalah mahkota umat dan menaranya. Merekalah ruh dan sumber kehidupannya.
Sepanjang ulama umat ini di atas manhaj Allah, maka urusan umat ini berada di jalan menuju kemuliaan, ketinggian dan kehormatan.
Dan sepanjang ulama ini jauh dari Allah, jiwa mereka berat ke bumi dan ambisius terhadap kepentingan pribadi, maka reduplah cahaya umat dan umat ini akan dirayapi oleh kelemahan dan kebodohan.”
Ya Allah, jaga umat Nabi Mu ini...