peserta rapat tampak antusias mengikuti musyawarah |
Rapat yang berlangsung di Mesjid
Almuwahhidin Joroang Nagari Gadang Kenagarian Sariak Laweh tertanggal 23 Mei
2014 dengan agenda pemilihan tempat akan dibangunnya Kantor Wali Nagari Sariak
Laweh, di hadiri oleh setiap elemen dan lapisan masyarakat, mulai dari BAMUS,
KAN, niniak mamak, CALEG terpilih, pemuka masyarakat, generasi muda Sariak Laweh,
sertai tidak ketinggalan Forum Pedulu Anak Nagari Sariak Laweh. Rapat yang berlangsung
lebih kurang 5 jam tersebut cukup alot, dikarenakan animo masyarakat cukup
tinggi, mengingat mereka ingin ikut andil dalam perobahan Sariak Lawh ke depan
dan kearah yang lebih baik tentunya.
Menurut salah seorang peserta rapat Deded Perihamdani
saat kami hubungi via telepon ada 2 opsi
utama yang muncul, dimana opsi pertama Kantor Wali Nagari di bangun di joroang
Nagari Gadang, tepatnya di Tarok dekat SMP 1 Kec. Akabiluru. Ini di usulkan mengingat
lokasi yang dimaksud sangatlah strategis karena berdekatan dengan kantor camat
dan koramil sehingga memudahkan
masyarakat dalam pengurusan surat-menyurat. Akan tetapi setelah ditinjau lebih
jauh ternyata nagari harus menyediakan ganti rugi tanah senilai Rp. 250 juta
sedangkan dana DAK yang turun hanya untuk pembangunan fisik bukan untuk
penyediaan lahan. Sedangkan opsi kedua
di joroang sawah padang, menyediakan hibah lahan untuk pembangun Kantor
Walinagari Sariak Laweh dengan catatan harus membangun satu tempat
ibadah/mushalla.
Setelah perdebatan panjang maka
mengerucutlah pada satu kesimpulan yaitu, Kantor Wali Nagari Sariak Laweh akan
di bangun di joroang Sawah Padang. Tentu saja ini disambut sukacita oleh warga
joroang Sawah Padang, karena mereka bisa ikut andil dalam pembangunan kantor
Wali Nagari tersebut, dan memberikan dampak yang positif bagi mereka hendaknya.
Syafni Kulin Ketua Forum Peduli Anak Nagari Sariak laweh |
Pembangunan yang dibahas bukan sekedar pembangunan
fisik belaka tetapi juga di bahas bagaimana Sariak Laweh ke depannya. Mulai dari
segi perekonomian, keamanan dan apa upaya kita dalam menangkal kemerosotan
aqidah. Tentunya ini semua memerlukan dukungan dari setiap elemen masyarakat. Pertemuan
kali ini memberikan arti penting bagi masyarakat Sariak Laweh, karena disini
terlihat bagaimana kesungguhan masyarakat Sariak Laweh ingin membangun nagarinya
untuk yang jauh lebih baik lagi. Sikap mufakat/musyawarah adalah ciri utama masyarakat
Sariak Laweh di samping sikap kegotongroyongannya. Sambil meneriakkan “are…are….are….” deded menutup teleponnya. (APH)