Sariaklaweh.blogspot.com:--Menyikapi
ditutupnya mesjid Al-Aqso oleh tentara zionis Israel Laknatullah, umat Islam di
Sumatera Barat mengelar aksi damai di Kota Padang tepatnya Hari Minggu, 16
Nopember 2014. Hal ini memperlihatkan kepada dunia bahwa umat Islam Mengecam serta
mengutuk aksi tersebut. Aksi yang tergabungi dari berbagai LSM dan ormas Islam
se-Sumatera Barat ini diprakarsai oleh KNRP dan IKADI.
Dalam orasinya,
ketua KNRP Sumatera Barat Ustadz H. Irsyad Syafar, Lc M.Ed mengatakan “Islam
berkuasa tidak pernah mendzolimi agama lain” hal ini terbukti ketika Islam
menguasai Palestina di bawah Kepemimpinan Syaidina Umar Bin Khattab, pendeta
besar Nasrani kala itu mempersilahkan beliau untuk memasuki gereja Al-Qiyamah,
tapi beliau menolak. Beliau beralasan seandainya saya masuk gereja ini maka
saya takut jikalau sepeninggal saya nati umat Islam akan menjadikannya sebagai
mesjid. Dan janji sang Khalifah tersebut diabadikan dalam sebuah prasasti dan
sampai sekarang masih bisa dijumpai di gereja tersebut dengan nama
JANJI UMAR.
Ketua KNRP
yang juga merupakan anggota DPRD Sumatera Barat tersebut menambahkan, prilaku
zionis israel kali ini sungguh telah mencederai hati umat Islam dan tidak
terkecuali di Indonesia. Sebagai bentuk manifestasi dari UUD 1945 Beliau menghimbau
supaya Presiden terpilih Bapak Ir. Joko Widodo agar memberikan perhatian lebih kepada
saudara kita di Palestina. Bayangkan saja saat jamaah mesjid yang merupakan
kiblat pertama umat islam tersebut tengah asyik melaksanakan ibadah tiba-tiba
diusir bahkan diserang oleh tentara zionis. Beliau menambahkan ini merupakan momen yang tepat
untuk merealisasikan kesaktian pembukaan UUD 1945 yang rutin kita baca setiap
hari Senin, diantaranya “penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”.
Di penghujung orasinya
Ustadz Irsyad Syafar mengatakan “Hari ini kita berkumpul disini, juga di
lakukan serentak oleh rekan-rekan se-Indonesia untuk memperlihatkan kepada
dunia bahwa umat Islam itu masih ada, dan akan tetap ada.”
Di kesempatan ini
turut hadir walikota padang Bapak Mahyeldi Ansrullah. Beliau menyerukan “Hak
Asasi pertama yang mesti diperjuangkan adalah hak untuk mengerjakan ibadah
sesuai agamanya”. Beliau berharap disamping umat islam memberikan dukungan
moril dan materil pegiat HAM mestinya juga memperhatikan hal ini. (ade prima
hendra)
