http://sariaklaweh.blogspot.com/2015/07/kumpulan-artikel-ramadhan.html BERJABAT TANGAN UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK ~ SARIAK LAWEH

BERJABAT TANGAN UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Sariaklaweh.blogspot.com:-Hadirnya pimpinan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam pembukaan Rakernas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) menelurkan berbagai spekulasi terhadap kedua partai tersebut, tentunya setiap langkah yang diambil bakal memunculkan sikap pro dan kontra baik itu oleh pengamat ataupun masyarakat awam. Walaupun pihak terkait sudah mengklarifikasikan bahwa tidak sedikitpun ada niat dari PAN dan PPP untuk mengkhianati Koalisi Merah Putih(KMP) dan mereka juga menyampaikan akan tetap istiqomah sebagai koalisi penyeimbang JOKOWI-JK . Namun beberapa pengamat tidak sedikit yang menafikkan pernyataan tersebut, mereka menilai dengan hadirnya petinggi PAN dan PPP dalam Rakernas partai pengusung JOKOWI-JK tersebut, justru merupakan lampu kuning dari kedua partai untuk bergabung dengan koalisi JOKOWI-JK. Tapi dalam pandangan saya selaku masyarakat awam hal ini justru mesti perlu untuk diapresiasi, mengingat pentingnya menjaga hubungan baik sesama partai, dan juga kalaulah kita melihat dari segi positifnya, sikap yang diambil petinggi partai tersebut menunjukkan sikap kedewasaan wajah perpolitikan kedua partai, walaupun mereka berseberangan dalam pandangan politik, namun hubungan mereka selaku figur yang diidolakan ataupun panutan masyarakat tetap mereka jaga. Kalaulah kita melihat sejarah, langkah-langkah seperti itu telah dicontohkan para founding father bangsa ini, seperti HAMKA dengan Pramoedya Anantatoer contohnya. Beliau berdua sangatlah berbeda pandangan dalam arah perpolitikan bangsa, bahkan bertolak belakang, namun dalam hal aqidah Pramoedya Anantatoer pernah menyebutkan "saya tidak menemukan sosok yang pantas sisi kereligiusan untuk membimbing calon mantu saya dalam pangkuan Islam selain dari Buya" begitupun Soekarno yang telah menjebloskan Buya ke penjara, di sisa hidupnya masih sempat berpesan "kalaulah umur saya tidak panjang jangan ijinkan orang mengimami shalat jenazah saya selain dari Buya". Hendaknya sikap seperti inilah yang mesti kita tumbuh kembangkan, dalam rangka menuju Indonesia yang lebih baik(Ade Prima Hendra)