Sariaklaweh.blogspot.com:--Terlepas dari pro dan kontranya Daulah
Islamiah serta asli atau tidaknya video pemenggalan kepala seorang jurnalist
asal Amerika serikat oleh salah seorang Mujahid Daulah Islamiah atau yang lebih dikenal dengan Islamic
State (IS) ataupun Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS), ada
suatu kebenaran dan pemikiran tak terbantahkan dari peristiwa tersebut. Hal itu
adalah semakin membukakan mata dan telinga kita serta dunia internasional.
Betapa munafiknya Amerika dan sukutu-sekutunya serta kebencian mereka terhadap
dunia Islam.
Bagaimana tidak, pembantaian
massal terhadap umat Islam di berbagai
belahan dunia seperti Palestina, Suriah, Mesir,Rohingya dan banyak lagi yang
seharusnya menjadi sorotan dunia, mereka dan media-medianya soalah bungkam dan
membungkam seakan itu peristiwa kecil dan akan berlalu begitu saja. Adapun yang
lebih memiriskan lagi adalah ketika mereka memberikan support dan donasi kepada
Israel laknatullah untuk menggempur negeri para mujahid yang tidak sedikit
jumlahnya.
Dimana Komisi Hak Asasi Manusia yang
dulu mereka deklarasikan saat ribuan anak-anak dan kaum hawa di Gaza menjerit
dibombardir Israel. Kemana PBB yang mereka kendarai Saat komunitas muslim diberangus
oleh umatnya para Bhiksu di Rohingya. Kemana mereka yang katanya menjunjung
tinggi demokrasi saat Presiden Mohammed Moursy dikudeta dan pendukungnya
ditembak mati bak teroris dunia.
Pembantaian seorang warganya(dalam
hal ini jurnalis di negeri yang tengan dikuasai IS), tanggapan mereka begitu
berlebih-lebihan, seolah menggiring opini bahwa Islam itu agama yang mesti
ditakuti dan harus diberantas dimanapun ia berada. Sadar ataupun tidak mereka
telah menyemai benih Islamphobia dimana-mana.