http://sariaklaweh.blogspot.com/2015/07/kumpulan-artikel-ramadhan.html 2,7 M SITUS INTERNET PATUT DIAWASI ~ SARIAK LAWEH

2,7 M SITUS INTERNET PATUT DIAWASI

Menteri Kominfo RI, Tifatul Sembiring "menantang" Pemprov Sumbar agar menerbitkan peraturan daerah (perda) terkait tempat usaha yang menyediakan konten pornografi. Penerbitan perda itu bertujuan membatasi maraknya penggunaan konten pornografi itu di kalangan masyarakat, terlebih bagi remaja dan anak sekolah.
"Sedikitnya, ada 2,7 miliar situs yang di dunia. Dan dari jumlah situs-situs itu, banyak di antaranya yang berbau pornografi. Bila tidak diproteksi oleh pemerintah dan pemda, maka situs-situs itu bisa merusak nilai- nilai yang ada di masyarakat," ujar Tifatul saat pembukaan Pekan Informasi Nasional (PIN) ke-6 di Pelataran Parkir GOR H Agus Salim Padang, kemarin (24/5).
Untuk saat ini, baru Pemprov Kalteng yang telah membuat perda yang memberi sanksi tegas terhadap usaha warnet yang menyediakan konten pornografi.
"Untuk itu saya tantang Pemprov Sumbar juga melakukan hal yang sama. Sebab Sumbar terkenal dengan adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah (ABS- SBK). Sehingga, suatu hal yang tidak mustahil hal itu dilakukan di sini," kata Tifatul lagi.
Saat ini, sebutnya, Kementerian Kominfo telah memprotek situs judi online, penghinaan terhadap suku, terorisme, pornografi, ancaman disintegrasi. Di negara Asean hanya Indonesia yang melakukan proteksi tersebut. Kendati begitu, untuk mengamankan masyarakat, tidak ada persoalan. Meskipun begitu, untuk mengantisipasi pembukaan situs tersebut berada dalam dada manusia yakni dari hati.
"Filternya ada di dalam hati. Pemerintah telah berupaya untuk memproteksinya, namun terkadang, ada juga yang masih memanfaatkan celah," tuturnya.
Saat ini, bisnis IT sangat mengiurkan. Keuntungan bisnis IT ini sebanyak Rp.500 triliun. Sumbar termasuk salah satu provinsi yang menggunakan IT modern. Salah satu provider mengaku meraup keuntungan Rp.130 triliun per tahun. Di Indonesia ada 14 operator dan 400 internet provider. Ditambah ratusan stasiun televisi dan ribuan stasiun radio.
Diterangkannya, saat ini Teknologi Informatika (TIK) ibarat pedang bermata dua. Satu sisi memberikan peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup. Tapi di sisi lain juga berdampak negatif terhadap persatuan dan kesatuan bangsa. Ada banyak contoh yang dapat dikemukan, bahwa di beberapa negara, TIK telah digunakan secara salah oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk mengoyak solidaritas persatuan suatu bangsa.
Untuk itu, perlu mewujudkan Indonesia informatif tidak mengorbankan nilai-nilai kebangsaan sebagai warga NKRI. "Kita harus meletakan persatuan dan kesatuan sebagai pondasi mewujudkan kemajuan bidang komimfo ke depan. Dengan demikian , masyarakat Indonesia informatif yang terbentuk, bukan masyarakat yang individualis dan mementingkan diri sendiri, namun masyarakat yang tetap peduli pada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang mengedepankan kohesivitas sosial dan kebersamaan," tuturnya
Terkait penyelenggaraan Pekan Informasi Nasional (PIN) yang diadakan di Padang, Tifatul berharap persatuan dan kesatuan bangsa akan semakin kokoh. Lewat tema yang diusung PIN tersebut membangunan kesadaran untuk memantapkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa. Dimana itu adalah ruh dari kebangkitan suatu bangsa di masalalu, masa kini dan masa depan. Sejarah telah membuktikan bahwa pada era perjuangan kemerdekaan, persatuan dan kesatuan telah menjadi senjata paling ampuh untuk melawan penjajah. Di era kemerdekaan, persatuan dan kesatuan juga telah terbukti menjadi pondasi kokoh untuk pijakan melaksanakan pembangunan nasional.
"Di era reformasi dan demokratisasi sekarang ini, persatuan dan kesatuan bangsa tetap menjadi kata kunci yang sangat penting untuk membangun negara-bangsa ini menuju Indonesia informatif yang lebih maju dan sejahtera," ujarnya.
Sesuai dengan pidato Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, saat ini Indonesia sudah berada pada peringkat 10 besar ekonomi dunia. Ini berdasarkan hasil riset bank dunia .Indikator yang digunakan adalah Gross domestic product (GDP ) dan daya beli masyarakat. Dengan pencapaian yang telah diraih Indonesia saat ini, pantas Indonesia berbanga. Ini tak akan terwujud tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan tadi. Bangsa Indonesia harus kreatif, inovatif, cerdas dan punya keunggulan. Bangsa Indonesia harus konektif dari sabang sampai maroke. Dari Pulau Nias hingga Pulau Rote. Jika dijelajahi dengan pesawat dari ujung ke ujung membutuhkan waktu 9 jam perjalanan. Artinya untuk mengelilingi Indonesia butuh waktu antara Jakarta- Jeddah. "Indonesia harus tersambung secara hati. Jangan sampai ada yang merasakan bukan penduduk Indonesia walau termasuk masyarakat Indonesia. IT telah menyatukan penduduk Indonesia. Ambil positif IT dan buang yang buruknya," ucapnya.
Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, tidak dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan. Hampir di semua aspek kehidupan TIK telah digunakan. Disadari atau tidak, penggunaan TIK selalu dilibatkan. "Hanya dengan mengakses jaringan internet, kita bisa mendapatkan informasi berintegrasi dengan orang lain. Melakukan transaksi jual beli, promosi barang dan lain sebagainya," ucapnya.
Dengan menggunakan telepon genggam yang terkoneksi dengan jaringan internet , semua hal tersebut dapat dilakukan dengan sedikit sentuhan tangan saja. Kemudahan mendapatkan informasi secara instan tersebut, telah membuat paradigma baru dalam masyarakat. Masyarakat saat ini menjadi lebih aktif dan turut serta dalam mengawasi jalannya penyelenggaraan pemerintahan , seiring dengan terbukanya informasi kepada publik sesuai dalam UU No 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
"Masyarakat menjadi lebih peka dan pro aktif dalam mencermati jalannya penyelenggaraan pemerintahan, maupun kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan pemerintah," ucapnya.
Dengan memanfaatkan tekhnologi komunikasi informasi dan e-Government, pelayanan menjadi lebih baik kepada masyarakat. Manfaat lainnya, terjadi peningkatan hubungan antara government to citizen (G to G) atau pemerintah ke masyarakat, peningkatan hubungan antara government to business (G to B), pemerintah ke pelaku bisnis, memudahkan promosi budaya dan pariwisata, mengenalkan produk lokal dan komoditas unggulan, pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh dan pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. "Laju pertumbuhan ini akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan mendorong peningkatan penghasilan masyarakat, sekaligus mensejahterakan masyarakat," ucapnya. (ayu/padang ekspress)